Sabtu, 11 November 2023

Analisa Pertarungan Anderson Silva vs Demian Maia di UFC (bagian 1)

Apakah setiap Petarung yang punya basic beladiri Stand Up Fighting seperti Karate,  Taekwondo, Muaythai akan Selalu Kalah dengan Petarung yang punya basic Ground Fighting seperti Brazillian Jiujitsu, Judo dan Gulat?

Tidak juga selama petarung Stand Up tersebut punya pengalaman yang Cukup untuk menghadapi petarung Ground fighting ataupun sedikit background ilmu Ground Fighting dasar yang dikuasainya. Kedua hal penting tsb dapat memberikan keuntungan kepada petarung Stand Up untuk meraih kemenangan, sehingga petarung Stand Up hafal jebakan2 apa yang dipakai petarung Ground  dan sudah tahu langkah-langkah apa yang di ambil untuk menghindari jebakan tersebut. Dengan kata lain Petarung serba bisa sudah dapat dipastikan menang melawan petarung Spesialis Ground.  Contoh tsb bisa kita ambil dalam pertandingan UFC : Anderson Silva vs Demian Maia.

Silva Vs  Maia

Anderson Silva vs Demian Maia: Pertarungan Antara Sang Jagoan dan Sang Tantangan

Pada tanggal 10 April 2010, UFC menggelar acara UFC 112: Invincible di Abu Dhabi, Dubai, Uni Emirat Arab. Acara ini menampilkan dua pertarungan gelar juara, yaitu antara BJ Penn melawan Frankie Edgar untuk gelar juara kelas ringan, dan antara Anderson Silva melawan Demian Maia untuk gelar juara kelas menengah⁴.

Pertarungan utama antara Silva dan Maia merupakan pertarungan yang kontroversial dan mengecewakan bagi banyak penggemar UFC. Silva, yang merupakan juara kelas menengah sejak 2006 dan dianggap sebagai salah satu petarung terbaik sepanjang masa, tampil tidak seperti biasanya. Ia menunjukkan sikap sombong, menghina, dan tidak serius dalam menghadapi Maia, yang merupakan tantangan nomor satu di kelas menengah saat itu. Silva sering kali menghindari pertukaran pukulan, mengejek, dan menari-nari di depan Maia, yang berusaha menyerang dengan gigih. Silva bahkan menolak untuk menatap Maia saat ronde kelima dimulai, dan berlari menjauh dari Maia saat bel berbunyi⁵.

Pertarungan ini berakhir dengan kemenangan Silva melalui keputusan mutlak, tetapi ia mendapat banyak kritik dan kecaman dari para penggemar, media, dan bahkan presiden UFC Dana White. White mengatakan bahwa Silva tidak pantas mendapatkan kesempatan untuk bertarung melawan Georges St-Pierre, juara kelas welter, yang sebelumnya direncanakan sebagai pertarungan super. White juga mengatakan bahwa Silva telah menghancurkan warisannya sebagai petarung hebat dengan tampil seperti itu⁶.

Maia, di sisi lain, mendapat pujian dan simpati dari banyak orang. Meskipun ia kalah, ia tetap berjuang dengan gagah berani dan tidak menyerah. Ia juga menunjukkan sikap hormat dan sopan terhadap Silva, meskipun Silva telah menghina dan merendahkannya. Maia mengatakan bahwa ia merasa kecewa dengan sikap Silva, tetapi ia tidak akan membalas dengan cara yang sama. Ia juga mengatakan bahwa ia akan terus berlatih dan berusaha untuk menjadi juara suatu hari nanti⁷.

Lalu, apa yang menyebabkan Silva bertingkah seperti itu? Apa yang membuat Maia pantas menjadi tantangan nomor satu? Bagaimana perbandingan kemampuan, bakat, latar belakang, dan keterampilan mereka sebagai petarung? Mari kita lihat lebih dekat.

Anderson Silva: Sang Jagoan

Anderson Silva lahir pada 14 April 1975 di Sao Paulo, Brasil. Ia mulai belajar taekwondo saat berusia 12 tahun, dan kemudian menambahkan capoeira, muay thai, dan jiu-jitsu Brasil ke dalam repertoarnya. Ia memulai karir profesionalnya sebagai petarung MMA pada tahun 1997, dan sejak itu telah memenangkan 28 pertarungan dari 32 pertarungan yang ia jalani. Ia telah memegang gelar juara kelas menengah UFC sejak 2006, dan telah mempertahankannya 10 kali, rekor terbanyak dalam sejarah UFC. Ia juga pernah memenangkan gelar juara kelas ringan Cage Rage, dan pernah bertarung di Pride FC, Shooto, dan Rumble on the Rock⁸.

Silva dikenal sebagai petarung yang sangat berbakat, serba bisa, dan kreatif. Ia memiliki pukulan dan tendangan yang keras dan akurat, serta kemampuan bertahan dan menyerang di tanah yang baik. Ia juga memiliki refleks, kecepatan, dan timing yang luar biasa, serta kemampuan untuk mengantisipasi dan menghindari serangan lawan. Ia sering kali mengejutkan lawan dengan gerakan-gerakan yang tidak terduga, seperti siku terbalik, lutut terbang, dan tendangan maut. Beberapa korban dari serangan-serangan ini adalah Rich Franklin, Chris Leben, Forrest Griffin, Vitor Belfort, dan Stephen Bonnar⁸.

Silva juga dikenal sebagai petarung yang percaya diri, karismatik, dan menghibur. Ia sering kali menunjukkan sikap santai dan tersenyum saat bertarung, serta melakukan gerakan-gerakan yang menarik perhatian, seperti meniru gaya lawan, mengejek, dan menari-nari. Ia juga sering kali memasuki arena dengan lagu-lagu yang populer, seperti Ain't No Sunshine, DMX, dan Michael Jackson. Ia mengatakan bahwa ia melakukan hal-hal ini untuk bersenang-senang dan menghormati lawan, serta untuk memberikan pertunjukan yang baik bagi para penggemar⁸.

Namun, sikap Silva ini juga sering kali menimbulkan kontroversi dan kritik. Beberapa orang menganggapnya sebagai arogan, tidak sopan, dan tidak menghormati olahraga. Beberapa lawan yang pernah merasakan sikap Silva ini adalah Thales Leites, Patrick Cote, dan tentu saja, Demian Maia. Silva mengatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk menghina atau merendahkan lawan, tetapi ia hanya bereaksi terhadap gaya bertarung mereka, yang menurutnya membosankan, defensif, dan tidak menantang. Ia juga mengatakan bahwa ia selalu menghormati lawan yang berani menyerang dan memberikan perlawanan, seperti Dan Henderson, Chael Sonnen, dan Yushin Okami⁸.

Demian Maia: Sang Tantangan 

Demian Maia lahir pada 6 November 1977 di Sao Paulo, Brasil. Ia mulai belajar jiu-jitsu Brasil saat berusia 19 tahun, dan kemudian menjadi salah satu praktisi jiu-jitsu Brasil terbaik di dunia. Ia memenangkan berbagai kejuaraan jiu-jitsu Brasil, seperti World Cup, Pan American, dan World Championship. Ia juga memenangkan medali perak di ADCC Submission Wrestling World Championship, kompetisi grappling paling bergengsi di dunia. Ia memulai karir profesionalnya sebagai petarung MMA pada tahun 2005, dan sejak itu telah memenangkan 12 pertarungan dari 14 pertarungan yang ia jalani. Ia bergabung dengan UFC pada tahun 2007, dan telah memenangkan 8 pertarungan dari 10 pertarungan yang ia jalani di UFC⁹.

Maia dikenal sebagai petarung yang sangat ahli, tekun, dan cerdas. Ia memiliki kemampuan jiu-jitsu Brasil yang luar biasa, serta kemampuan wrestling yang baik. Ia juga memiliki daya tahan, kekuatan, dan ketangguhan yang tinggi. Ia sering kali mampu membawa lawan ke tanah, mengontrol posisi, dan mencari celah untuk mengunci atau mencekik lawan. Beberapa korban dari kuncian-kuncian ini adalah Ed Herman, Jason MacDonald, Nate Quarry, Chael Sonnen, dan Rick Story⁹.

Maia juga dikenal sebagai guru Bjj yang memproduksi pembelajaran Brazillian Jiujitsu lewat DVD " The Science of Jiujitsu" yang terkenal itu.

Maia juga dikenal sebagai petarung yang rendah hati, sopan, dan hormat. Ia sering kali menunjukkan sikap yang tenang dan fokus saat bertarung, serta tidak pernah mengejek atau menghina lawan. Ia juga sering kali mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada lawan, wasit, dan penggemar setelah bertarung, baik ia menang maupun kalah. Ia mengatakan bahwa ia melakukan hal-hal ini karena ia menghargai olahraga, lawan, dan dirinya sendiri⁹.

Namun, kemampuan Maia ini juga sering kali dianggap sebagai kelemahan oleh beberapa orang. Beberapa orang menganggapnya sebagai petarung yang terlalu spesialis, tidak serba bisa, dan tidak menghibur. Beberapa orang mengkritik bahwa ia tidak memiliki kemampuan berdiri yang baik, seperti pukulan, tendangan, dan pertahanan. Beberapa orang juga mengkritik bahwa ia tidak memiliki daya serang yang tinggi, dan hanya mengandalkan kuncian-kuncian untuk menang. Beberapa lawan yang pernah menghadapi gaya.

Analisa menurut diri saya sendiri:
Demian Maia bermain cukup bagus sebagai seorang spesialis, walaupun ia gagal dalam menggiring lawan ke dalam jebakannya selama pertandingan, tapi sebagai petarung MMA ia telah membuktikan kepada penonton bahwa ia tidak hanya seorang spesialis, tetapi ia piawai juga dalam bermain boxing dan ketahanan tubuhnya uang kuat dalam menerima pukulan dan tendangan lawannya yang bertubi-tubi (Anderson Silva sudah terkenal dapat meng KO kan lawan-lawannya dengan pukulan dan tendangannya yang dashyat). Dan keterampilan Boxing Demian membuat Silva sangat kerepotan untuk mengKOkan dia dgn segera, Krn Demian bisa mengimbangi permainan stand Up dari Silva. Yaa lumayanlah pertandingan ini untuk seorang petarung spesialis bjj seperti dia.

Source: 
(1) Anderson Silva vs. Demian Maia, UFC 112 | MMA Bout | Tapology. https://www.tapology.com/fightcenter/bouts/181-ufc-112-anderson-the-spider-silva-vs-demian-maia.
(2) UFC 112 | INVINCIBLE | UFC. https://www.ufc.com/event/ufc-112.
(3) Anderson Silva vs. Demian Maia UFC® 112 | UFC. https://www.ufc.com/video/36149.
(4) Stats | UFC. http://ufcstats.com/fight-details/63f744d672fbb8b4.
(5) undefined. https://youtu.be.
(6) undefined. http://www.mmafighting.com.
(7) Anderson Silva vs Demian Maia UFC 112 Middleweight Championship Bout HD. https://www.youtube.com/watch?v=9BJF31u_7-A.
(8) A LUTA MAIS BRUTAL e DESRESPEITOSA da HISTÓRIA DO UFC : ANDERSON SILVA vs DEMIAN MAIA. https://www.youtube.com/watch?v=UySqMUiak3U.
(9) UFC 112: Anderson Silva Defends Performance, Says Maia Dissrespected Him. https://www.youtube.com/watch?v=52_NM1zrqng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar