Kamis, 03 Desember 2020

Nunchaku Berasal dari Cina atau dari Jepang? Temukan Jawabannya disini !

Darimana senjata Nunchaku/Dobelstik berasal? dari Cina atau dari Jepang? untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut saya akan menguraikan latar belakang sejarah lahirnya Nunchaku. Ada yang berpendapat Nunchaku berasal dari Cina, well pendapat ini tidak salah, jika melihat dari fakta sejarah tidak dapat dipungkiri bahwa di Cina pada jaman dahulu para praktisi beladirinya sering sekali menggunakan Flail (Senjata berupa tongkat panjang yang disambung dengan konektor tapi panjang gagang genggaman lebih panjang dari gagang pemukul. Konon senjata Flail tidak hanya digunakan di Asia (Cina) tapi juga di Eropa. 

Flail yang digunakan bangsa Eropa

Flail sering digunakan para ksatria berkuda untuk menyapu bersih lawannya ke tanah. Flail di China dikenal dengan sebutan "Shao Zi Gun in".  

Shao Zi Gun In

 

Ada juga sejarah yang mengatakan bahwa Nunchaku itu berasal dari toya/tongkat pemberian seorang guru beladiri (Grandmaster) kepada muridnya di Cina sebelum ia wafat sebagai warisan untuk bertempur/membela diri. Tetapi di dalam perjalanan hidupnya sang murid mematahkan Toya/tongkat ini menjadi tiga bagian. Sejak saat itu, ia tidak mau beralih kepada senjata lain dan tetap menggunakan senjata toya/tongkat warisan sang guru. Ia mendapat inspirasi untuk menghubungkan potongan Toya itu dengan tali penghubung dan jadilah senjata "Triplestick". Konon Triplestick berevolusi sampai sekarang (disederhanakan menjadi Nunchaku). Walaupun sering dibilang Nunchaku berasal  dari senjata peradaban Cina kuno (Toya yang menjadi triplestick tadi) namun pendapat atau fakta sejarah ini kerap kali dibantah oleh para ahli Sejarah. Ahli  Sejarah mengatakan bahwa bagaimanapun kehadiran dari Nunchaku berawal dari alat Bertani, bukan alat perang seperti Toya maupun Triplestick.Seperti yang ditemukan dalam fakta sejarah Okinawa (sebuah nama pulau kecil di Jepang yang sangat makmur penduduknya) bahwa nunchaku berasal dari sebuah alat bertani. Pada tahun 1429, Kaisar Sho Hashi menjajah Okinawa dan menyatukan tiga wilayah Okinawa menjadi satu, dan memberlakukan larangan keras kepada warga/penduduk setempat untuk menggunakan pedang Katana, pisau atau jenis benda tajam lainnya. Kecuali para Samurai dan pasukan kerajaan Jepang,bagi siapa saja yang melanggar akan berakhir dalam penjara.Tentu saja para penduduk lokal setempat dilanda kecemasan dan ketakutan ketika  keamanan mereka diusik oleh para pasukan Samurai dan Gangster yang menggunakan senjata tajam. Sejak saat itu penduduk Okinawa berlatih ilmu beladiri dengan sangat serius untuk mempertahankan hidupnya dari serangan pasukan Samurai yang sudah menguasai pulau Okinawa sejak 17 abad yang lalu.  Pulau Okinawa lalu menjadi bagian dari kerajaan Jepang, sejak saat itu penduduk Okinawa diharuskan membayar pajak yang sangat tinggi kepada kaisar Jepang dan selalu menderita karena diperlakukan diskriminatif oleh pemerintah Jepang. Mereka para penduduk Okinawa tidak pernah melakukan perlawanan ataupun pemberontakan besar-besaran terhadap pemerintah Jepang, tetapi hanya melakukan perlawanan sporadis terhadap para petugas Jepang, petugas pemungut pajak (Tax Collector) dan Grup Gangster kecil.  Walaupun cuma perlawanan kecil-kecilan lambat laun pemberontakan mereka diketahui oleh sang penguasa Okinawa yaitu Kaisar So Hashi, dan kaisar kemudian memberlakukan peraturan baru yaitu melarang keras penggunaan segala jenis senjata baik jenis tajam maupun tumpul di seluruh wilayah Okinawa, siapa saja yang melanggar akan dibunuh. Pemerintah Jepang lalu mebentuk suatu tim pasukan bernama "Katana Giri", yang mana keberadaan  pasukan Elit tersebut bertugas untuk memburu  dan membunuh orang yang tidak punya izin menggunakan pedang katana maupun senjata tajam lainnya serta menutup seluruh pabrik penempaan besi/senjata tajam (blacksmiths). Selama masa2 sulit tersebut hanya diperbolehkan 1 pisau untuk setiap desa, itupun hanya boleh digunakan selama 4 jam sehari atas  izin kepala desa masing-masing. Uniknya para penduduk Okinawa jika ingin menggunakan pisau harus mengambilnya disebuah tiang yang mana di tiang tersebut telah diikatkan sebuah pisau. 

Nunchaku Melawan Samurai

Selama masa periode ini, para praktisi beladiri Okinawa berpikir bahwa jalan satu-satunya untuk membeladiri adalah dengan menggunakan "tangan kosong". Akhirnya pada masa itu hampir semua para penduduk Okinawa  berlatih ilmu beladiri yang disebut "Tote" atau "Okinawa-Te", yang kita kenal kemudian sekarang bernama "Karate". Tidak hanya berlatih beladiri tangan kosong para penduduk Okinawa berlatih beladiri dengan menggunakan benda apa saja yang ada di hadapan mereka seperti sampan dan tali kekang kuda, yang kemudian hari kita kenal dengan nama "kobudo atau Kobujutsu". 

Ada Nunchaku di Museum

 Di tangan orang-orang Kobudo yang cerdas objek/benda  yang ditemukan sehari-hari dapat digunakan sebagai senjata untuk membela diri, walaupun tidak semamatikan seperti tombak atau pedang namun setidaknya dapat melukai lawan secara serius bahkan kepada lawan yang bersenjata lengkap sekalipun. Saya pikir disinilah awal kelahiran nunchaku dimulai. Oh iya, selain lahirnya Nunchaku berasal dari alat bertani (penumbuk padi) juga ada yang berasal dari Tali kekang Kuda. Cuma beda pada bentuknya saja dengan model bentuk Nunchaku jaman sekarang, seperti yang diperlihatkan dalam gambar berikut dibawah.

Nunchaku Model Tali Kekang Kuda

 

 Sumber :  http://www.nunchaku-sfw.com

Baca Juga :

-TIPS MEMILIH NUNCHAKU YANG BENAR DAN TEPAT

-SENJATA TRADISIONAL SENI BELADIRI (KOBUDO khas OKINAWA JEPANG)

-Aneka Macam  Senjata Tradisional Seni Beladiri

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar