Sabtu, 24 November 2012

Tentang Karate Harmony



Blog ini utamanya ditujukan untuk orang-orang yang merasa tidak mampu atau tidak mau menyempatkan diri  untuk berlatih Karate dikarenakan karena kesibukan mereka dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.  blog ini lahir  karena dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mencoba  mendobrak kerangka berfikir bagi   kebanyakan orang yang mempunyai persepsi  yang salah tentang  latihan Karate.  Mereka pada umumnya adalah orang-orang  yang mempunyai kesibukan rutin sehari-hari yang cukup menyita waktu. Pada umumnya  mereka terdiri dari golongan karyawan kantor (lajang maupun sudah punya keluarga), pengusaha, wiraswasta, bahkan mahasiswa. Fakta   yang menarik  adalah bahwa sebagian besar dari mereka sebelumnya sudah pernah ikut latihan beladiri, tetapi setelah mereka semakin matang dan dewasa (mature) bahkan memasuki umur yang sudah tidak lagi dikatakan muda, mereka berhenti  latihan Karate. Beragam tingkatan yang pernah mereka capai sewaktu dahulu  mengikuti beladiri mulai dari sabuk kuning, hijau, biru bahkan  sabuk hitam yang bisa dikatakan  sebagai suatu level tertinggi dalam tingkatan karate yang notabene  pemegangnya seharusnya mempunyai pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya mamfaat latihan Karate dibandingkan yunior-yuniornya,  juga ternyata ikut berhenti total.  Ini memberikan contoh yang buruk kepada para pemula yang ingin/tertarik untuk belajar  karatedo tetapi ia mempunya hambatan dalam pemikirannya yaitu merasa sudah tidak muda lagi untuk latihan. Ketika rasa ketertarikan itu memuncak dan ingin diwujudkan, tetapi karena dia melihat contoh yang salah dari mantan karateka-Karateka senior yang sudah berhenti total dalam latihan Karatenya, membuat mereka ragu-ragu dan enggan untuk mewujudkan ketertarikannya untuk  mulai ikut latihan Karate. Mereka terjebak oleh pemahaman yang salah terhadap sosok Karate, yang pada akhirnya mereka tidak jadi ikut bergabung/latihan Karate, mereka menjauhi karate bahkan ada yang membencinya, mereka beranggapan Karate itu  tidak lebih dari adu jotos belaka, tidak ada mamfaat lainnya selain itu. Ini bisa dimaklumi karena para karateka seniorpun umumnya yang pada berhenti itu juga masih  belum mempunyai  pemahaman yang memadai akan mamfaat dari seni beladiri Karatedo. Berikut ini adalah alasan mereka yang sering saya jumpai di lapangan:
  1. Saya tidak mempunyai waktu luang, karena saya sibuk untuk mencari kekayaan materi yang sebanyak-banyaknya, mengenai olah raga ..hmm..hmm.. ya sesempatnya saja kalo ada waktu luang . (Pada kenyataannya ternyata orang ini terlalu diperbudak oleh materi,  dan ternyata ia hampir tidak bisa meluangkan waktu untuk olah raga. Alkisah pola tidur/istirahatnyapun  menjadi tidak seimbang , stress akibat permasalahan hidup lebih banyak menyerang orang ini, akibatnya daya tahan tubuhnya sedikit-dikit mulai berkurang  dan akhirnya ia jatuh sakit. Ketika dia sakit  dia harus keluar banyak biaya untuk mengobati penyakitnya).
  2. Saya malas dan enggan  latihan Karate, karena latihannya sangat menguras stamina saya, sehingga fisik saya jadi loyo, capek dan lemah, padahal untuk mengerjakan pekerjaan di kantor  di butuhkan stamina yang prima. Kalo stamina saya drop bagaimana saya dapat melakukan pekerjaan kantor dengan benar, bisa dimarahi boss dong saya. Belum lagi saya punya tanggung jawab atau aktivitas yang harus saya lakukan di rumah bersama anak dan istri saya. Kayanya mustahil untuk latihan karate
  3. 3   Latihan Karate itu hanya untuk athlet saja atau anak sekolahan yang haus akan prestasi Karate dan tidak punya banyak urusan selain latihan karate, sekarang saya sudah dewasa bukan anak-anak lagi banyak yang harus dipikirkan kedepannya untuk masa depan saya yaitu karir dan keluarga, mana sempat saya memikirkan hal seperti itu apalagi untuk ikut latihan karate.
    4.    Kalaupun saya latihan karate buat apa? Buat menjadi athlet? Tapi bagaimana dengan pekerjaan saya? Bukankah untuk menjadi athlet dibutuhkan jam latihan yang banyak sedangkan keseharian waktu saya tersita  oleh pekerjaan2 kantor. Buat bela dirikah? Toh sekarang zaman kedamaian, beladiri sudah tidak diperlukan lagi. Buat olah ragakah? Toh saya bisa badmintonan dengan tetangga dan main futsal dengan teman kantor..itu juga olah raga toh!
    5.       Saya merasa terlalu tua untuk latihan Karatedo, saya merasa  minder untuk bergabung latihan dengan komunitas Karate.
    6.  Kalaupun saya latihan Karatedo, saya tetap tidak bisa mengalahkan seorang athlet Karateka karena mereka mempunyai waktu luang yang banyak dalam latihan , sedangkan saya tidak.
    7.    Latihan Karate hanya untuk prestise dan gengsi semata karena tujuannya  hanya untuk prestasi saja. Belajar karate Cuma perlu untuk ribut dan adu jotos dengan orang saja, selebihnya untuk gagah-gagahan saja di depan orang, mamfaat lain tidak ada.


    Apakah anda juga memempunyai  alasan yang sama seperti diatas.  Jika ada berarti anda datang ke tempat yang benar.  Untuk menjawab alasan-alasan diatas, saya mencoba untuk menjawabnya, berikut adalah jawabannya :
    Latihan Karate sebenarnya dapat atau mampu kita lakukan meskipun kita disibukkan oleh berbagai macam aktifitas harian asalkan kita mempunyai  niat yang sungguh-sungguh  untuk latihan. Latihan Karate bagi orang sibuk sebenarnya dapat disiasati dengan berbagai trik dan tips di tengah-tengah  aktivitas pekerjaan yang sedang kita lakukan , sehingga latihan ini tidak memberikan dampak efek samping seperti loyo, rasa kelelahan, kurang bersemangat, lemah,  letih dan lesu dalam bekerja. Sehingga produktifitas kerja kita masih tetap terjaga sambil tetap melakukan latihan ini. Bahkan  yang lebih mengesankan adalah kondisi stamina fisik kita lambat laun akan meningkat seiring dengan seringnya kita berlatih Karate, tentunya ini juga akan sangat mempengaruhi produktivitas kita dalam bekerja, kita akan semakin kuat dan lama, efektif serta efisien dalam bekerja dan tidak gampang sakit. Tentunya porsi latihan Karate orang sibuk dan athlet berbeda tapi setidaknya dengan melakukan latihan rutin  sesuai  anjuran, kemampuan dan kekuatan orang sibuk yang berlatih Karate jauh diatas orang awam pada umumnya, walaupun mungkin tidak bisa disejajarkan dengan athlet  dan instruktur beladiri. Mengenai Tips dan trik untuk mensiasati latihan karate bagi orang sibuk nantinya akan segera dibahas lebih lanjut dalam blog ini.  Pandangan latihan karate hanya untuk yang masih muda, remaja atau anak2 saja adalah salah. Karate cocok untuk segal jenis umur, tetapi utk yang sudah tidak muda lagi porsi latihannya tentu dikurangi sesuai kemampuan dia. Suatu hari penulis pernah melihat seorang bapak dan anak latihan bersama dalam suatu klub perguruan beladiri. Bapaknya berumur sekitar 40 an lebih sedangkan anaknya umurnya sekitar  12 tahunan. Meskipun mereka baru tahap pemula tapi dengan semangatnya  mereka mengikuti latihan membuat saya salut kepada mereka. Dan ternyata disitu  ada beberapa bapak dan anak lainnnya   yang juga berlatih di perguruan itu, dan yang sangat memukau saya adalah disana ada laki-laki yang boleh dibilang kakek-kakek berumur sekitar 50 an lebih yang dengan semangatnya ikut serta lberlatih  dengan orang-orang  yang umurnya jauh berada di bawahnya. Sang kakek  itu tampak antusias  sekali dengan latihannya tersebut walaupun gerakannya lebih lamban dari pada peserta lain yang lebih muda usianya, hal ini adalah wajar mengingat kita tidak bisa menentang hukum alam bahwa menjadi tua, rapuh dan lambat adalah suatu proses yang pasti dijalani oleh  setiap manusia yang hidup. Tapi berita baiknya menurut Master Ginchin Funakoshi  Bapak Karate Modern) dengan semakin bertambahnya usia seseorang (menjadi tua) walaupun faktor kecepatannya semakin berkurang tetapi dia  masih bisa berkembang seiring dgn kebiasaannya berlatih Karate, dengan kata lain berlatih karate saat usia tua pasti tetap akan memberikan  mamfaat pada para pelakunya.  Jadi tidak ada kata terlambat untuk latihan Karate.  Dalam zaman sekarang ini seni beladiri mutlak diperlukan untuk menjaga diri bila sewaktu-waktu dibutuhkan, kita mau tidak mau harus siap untuk menerima segala  kondisi yang memaksa kita untuk bertarung atau membela diri, karena kejahatan dimana-mana tidak mungkin 100% hilang. Kita tidak akan pernah tahu akan masa depan, apakah kita terancam bahaya atau tidak.  Lagi pula berlatih ilmu seni beladiri membuat kita jadi mawas diri.  Kita menjadi tahu apa yang menjadi kekuatan manusia dan apa yang menjadi kelemahannya. Seseorang yang tekun melatih karatenya tentu dia akan semakin bijaksana dan sangat hati-hati dalam menggunakan kepalan tinjunya, ia semakin menghindari terjadinya bentrok fisik (keributan adu jotos), karena dia sadar bahwa satu pukulan saja yang ia lontarkan akibat hasil latihannya selama bertahun-tahun akan dapat melukai cukup serius lawannya bahkan dapat menimbulkan kematian bagi lawannya.  Seorang yang berlatih Karate dengan tekun juga akan sangat menghindari segala macam bentuk minuman memabukkan seperti bir dan juga narkoba. Karena itu semua dapat menyebabkan pikiran menjadi tidak jernih (hilang kendali)  dan tidak bisa dikontrol oleh hati nurani sehingga menyebabkan penyalahgunaan kekuatan karate.  Seorang Karateka sadar bahwa walau bagaimanapun ia juga seorang manusia biasa yang sarat dengan kelemahan jadi ia juga bisa gampang terluka dan melukai, jadi ia lebih bijaksana memilih  menghindari pertarungan.

    Latihan karate tidak hanya untuk prestasi saja tetapi mempunyai mamfaat lebih. Mamfaat lainnya yang sangat amat berguna bagi kehidupan kita adalah  yaitu dapat menempa mental dan karakter kita agar sesuai dengan nilai-nilai positif yang terkandung dalam filosofi Karate. Dengan berlatih karate diharapkan kita menjadi pribadi  yang disiplin, tahan cobaan hidup, jujur, menghormati yang tua menyayangi yang lebih muda, bersifat ksatria, pantang menyerah  dan sikap positif lainnya.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar